Tahun baru kemarin kami mengisinya dengan berlibur ke Dieng, Wonosobo. Kamis pagi tgl 31 desember kami, anak2 muda berangkat duluan sedangkan para orangtua akan menyusul keesokan paginya. Perjalanan ke Dieng cukup memakan waktu juga karena kami belum begitu mengenal medan menuju kesana apalagi di perjalanan sempet hujan juga, memasuki perbatasan Wonosobo kami memutuskan untuk istirahat sambil makan siang di rumah makan Joglo. Akhirnya jam 2 siang kami sampai di penginapan, homestay Asoka, tempatnya bersih, ada fasilitas air hangat, tungku perapian, snack+minuman hangat, dan sang pemilik juga bersedia memasak untuk konsumsi selama kami disana, tarif kamarnya Rp. 150.000/hari.
Sore harinya kami jalan2 di sekitar homestay, lagi asyik foto2, dikejauhan kami lihat ada kompleks candi, kamipun mencari jalan pintas menuju kesana, melewati lapangan berumput yang ternyata......banyak ranjaunya......alias kotoran kambing!!!! *_~
dan ternyata kami bisa masuk secara gratis soalnya sudah sore jadi loketnya sudah tutup,,,,,,,yay!!!!,,,,,,,ternyata dibalik kotoran kambing terdapat berkah.......hehehe......
berpose di Kompleks Candi Arjuna
Puas jalan2 kamipun pulang ke homestay dan menghabiskan malam tahun baru dengan nonton tv sambil nyanyi2 dengan menggunakan
seragam tempur kami yaitu jaket tebal, kaos kaki, dan selimut karena udaranya benar2 dingin, suhunya mencapai 10 derajat celcius. Kira2 jam 9 malam kami berangkat tidur, karna besok harus bangun pagi untuk melihat sunrise.
Jam 03.30 pagi kami bangun untuk siap2 melihat sunrise, setelah minum teh hangat kami berangkat dengan menggunakan mobil dipimpin oleh pak Budi, sang guide, sesampainya disana ternyata sudah banyak mobil yang parkir, didekat area parkir ada sebuah danau yang dinamakan
danau cebong, mungkin karena bentuknya yang bulat kali ya. Kami kemudian berjalan kaki menuju puncak Sikunir, lumayan ngos-ngosan juga jalan kira2 setengah jam naik ke
puncak Sikunir, dan akhirnya........
taraaaaa........2010 first sunrise!!!!!!
wow......bagus banget......benar juga kata orang2, serasa bagai negeri di atas awan!!
Nggak salah kalau Dieng dijuluki sebagai Negeri diatas awan/negeri para dewa.
Next destination adalah telaga warna, suasana masih sepi karena masih pagi, masih berkabut. Kami membeli tiket one way ticket yang bisa dipake untuk memasuki beberapa tempat wisata sekaligus, yaitu telaga warna, candi arjuna, dieng plateau theatre, kawah sikidang, dan museum kailasa, kalo ngga salah harganya Rp. 15.000, lumayan menghemat juga sih. Di kompleks telaga warna terdapat banyak gua-gua yang biasanya dipakai untuk bertapa orang2 jaman dulu, saking banyaknya gua, sampai lupa nama2 tempatnya. Capek keliling melihat gua kami kemudian pulang ke homestay dulu untuk mandi dan sarapan.
Telaga warna
konon katanya warnanya bisa berubah-ubah, ternyata hal itu terjadi karena pantulan dari sinar matahari.
Setelah energi sudah terisi kembali kami segera bergegas menuju kawah sikidang, cuaca gerimis benar2 tidak mendukung, jalan menuju kesana menjadi becek dan licin sehingga kami ngga sempat ngambil foto (walaupun hujan tempat wisatanya ramai juga dikunjungi wisatawan). Kawahnya dinamakan sikidang karena uap yang muncul tidak di satu titik saja tetapi berganti-ganti jadi kesannya seolah-olah melompat-lompat seperti kijang. Yang justru menarik perhatian adalah disitu ada 2 rombongan pengamen dengan memakai berbagai alat musik yang tetep aja nyanyi sambil hujan2an, dan lagu yang mereka nyanyikan itu sama!. Apa mereka memang janjian ya buat nyanyiin lagu yang sama. ^_^ .........
Dari kawah sikidang kami menuju ke
candi arjuna (kali ini secara legal dengan menggunakan tiket), tapi karena kemarin kami sudah puas jalan2 dan foto2 disana akhirnya kami cuma sebentar saja dan mampir membeli bunga edelweis di salah satu stand, dan baru kali ini aku melihat ada yang jualan bunga edelweis yang diwarnai, ada merah, hijau, biru, ungu, ahh....ada-ada aja orang jualan ya.
Gerimis berganti menjadi hujan, kamipun cepat2 kembali ke homestay, lagipula hari itu adalah hari jum'at, cowok2 harus segera menunaikan sholat jum'at. Sampai di homestay ternyata para orangtua sudah datang, setelah istirahat sejenak mereka kemudian jalan2 meskipun masih hujan, mengejar waktu katanya. Sementara mereka jalan2, kami memilih bergelung di bawah selimut, udara dingin, hujan lagi, paling enak memang tidur........sshhhh....
Malamnya kami keluar mencari makanan hangat, pengennya sih beli bakso tapi ternyata jarang ada yang jualan, akhirnya kami memutuskan untuk beli sate yang harganya tergolong mahal, 11ribu/porsi, apa boleh buat.
Sebelum pulang kami menyempatkan ke
dieng plateau theatre untuk menonton film dokumenter yang menceritakan tentang dieng, selanjutnya kami menyeberang ke
museum kailasa yang letaknya memang berseberangan dengan dieng plateau theatre. Selain menyimpan benda2 bersejarah seperti arca dan kerajinan2 kuno, disana juga ada pemutaran film tentang sejarah terbentuknya dieng.
@ Dieng Plateau Theatre
Foto kiri : Museum Kailasa
Foto kanan : My happy family
Dan akhirnya selesailah sudah liburan kami, tapiiii .......dalam perjalanan pulang mobilnya mogok......... $%&*^)(@